Semakin Produktif dengan Menulis Esai Mini
Menulis esai? Hampir sebagian besar orang tidak akan percaya bahwa sesibuk apapun dan semalas apapun mereka tetap bisa menulis esai.
Kenapa? Sebab kenyataannya, segala hal yang berbentuk ‘kecil’, sebetulnya, dapat mengubah dan bahkan berdampak kepada siapapun.
Jika kalian adalah seorang penulis yang malas, atau sangat malas, metode dengan melakukan hal ‘kecil’ dapat membawa kalian menuju ‘kesuksesan seorang penulis’.
Atau, jika kalian adalah seorang yang bukan siapa-siapa namun ingin menulis atas sebab rasa suka, entah terhadap kepenulisan atau memang ingin mengasah otak dan keterampilan, SEKALI LAGI SELAMAT, metode dengan melakukan hal ‘kecil’ dapat membawa kalian menuju ‘kesuksesan yang melegakan rasa penasaran kalian’.
Kedua kesuksesan yang dimaksud di atas ialah tak lain: untuk berhasil menerbitkan banyak tulisan, tentunya!
YA! Semakin sering menulis hal kecil, semakin banyak kalian melahirkan tulisan baru. Semakin sering menulis 200 kata setiap hari, semakin banyak jumlah kata di hari ke-30.
YA! SEMAKIN BANYAK TULISAN YANG LAHIR, SEMAKIN BANYAK GAGASAN YANG TERUNGKAPKAN.
HILANGKAN ‘BEBAN’ PADA MENULIS
Belakangan ini, saya sedang membaca buku Merdeka Mengatur Waktu yang ditulis oleh Hasanudin Abdurakhman.
Buku tersebut menarik, di dalamnya disinggung bahwa pekerjaan yang dikerjakan lambat dan bertele-tele akan membuang banyak waktu. Banyak waktu terbuang mengakibatkan orang yang melakukannya ‘gagal’ meraih tujuannya.
Lihat! Betapa sekedar bertele-tele dalam mengerjakan tugas, orang bisa gagal meraih atau tertunda pencapaiannya.
Buku itu menyebut, selain pandai-pandailah membuat rencana kegiatan, juga mengajak kita untuk bertindak janganlah sia-siakan waktu berharga Anda. SEGERA KERJAKAN, SEGERA TUNTASKAN.
TULISLAH KURANG DARI 300 KATA
Dalam hal ini, orang menunda biasanya karena rasa takut . Hal-hal seperti tugas yang terlalu banyak, bekerja harus sesuai aturan baku, dan lain-lain dapat mengubah tugas menjadi sebuah beban yang berat.
Tak heranlah, banyak orang yang merasa malas untuk menulis esai, bahkan mendengar kata menulis saja mereka sudah terbebani karena mereka melihat, mendengar, dan merasa bahwa menulis itu harus panjang dan lengkap!
Baru-baru ini saya menemukan video mengenai menulis esai mini. Saya pikir tadinya esai bentuknya, ya, semacam karya tulis panjang yang penuh argumen, bersifat fakta, mendidik, dan sangat sistematis.
Menulis esai kerap dikaitkan dengan tugas sekolah atau akademis. MEMBOSANKAN.
TAPI, dengan mengetahui metode menulis esai mini ini, memudahkan saya untuk terus melatih keterampilan menulis, terlebih saat ini sedang sangat ingin produktif dalam menghasilkan tulisan, selain keinginan menulis cerita fiksi.
Menulis esai mini tidak diharuskan menulis argumen yang memerlukan data-data yang valid, kredibel, dan rumit.
Menulis esai mini tidak memakan banyak waktu untuk melakukan riset, karena esai mini dimaksudkan untuk ditulis terbatas.
Cukup satu ide, satu halaman, dan jumlah kata kurang dari tiga ratus.
Tak bisa pungkiri dan tak bisa disangkal, bahwa hidup di zaman ini memungkinkan kita untuk tidak bisa lepas dari peran gawai.
Kemana-mana membawa gawai, entah pergi berbelanja di pasar, sekedar mengambil uang di mesin ATM terdekat, dan kegiatan lainnya.
Dengan cukup menulis selama tiga sampai sepuluh menit menggunakan gawai, entah itu sedang menunggu pesanan datang, menunggu teman yang datangnya terlambat, atau sekedar menunggu balasan pesan gebetan, kalian dapat menghasilkan satu ide, sebanyak satu halaman, dengan tiga ratus kata.
Dengan menulis esai mini memungkinkan kita untuk dapat menuliskan ide-ide, bukan sekedar daftar ide saja, melainkan melatih keterampilan menguraikannya dengan menulis dan semakin membuat kita produktif.
Dan terpenting lagi dapat memangkas waktu. Beban terhadap waktu sering dijadikan alasan untuk merasa khawatir dalam menulis sebuah karya tulis ilmiah; baik itu terbebani dalam waktu mengumpulkan data-data rumit maupun waktu menyusun struktur baku.
PENUTUP
Semoga dengan membaca artikel ini, semakin membuat kita untuk bisa terus produktif walau dihadapkan situasi yang menyulitkan untuk berkarya.
Selengkapnya tonton video terkait dalam tautan berikut: [1] [2].***