Mengenal Sedikit Ilmu Modern Tentang Bahasa

Donny Setiawan
5 min readMar 29, 2022
Ferdinand de Saussure 1906–1911 — Cours de Linguistic Generale

Linguistik adalah cabang ilmu yang bertujuan untuk mengkaji berbagai hal yang berhubungan dengan bahasa. Hubungan antara bunyi, struktur, konsep, dan tujuan dibentuknya ujaran serta sejarah bahasa tersebut diciptakan.

Banyak tokoh-tokoh ahli bahasa modern yang muncul sejak zaman modern, sebut saja Ferdinand de Saussure (1916), Bloomfield (1933), Chomsky (1957), dan lainnya.

Linguistik modern muncul ketika lahirnya Kaum Struktural di eropa pada masa akhir abad 19. Walau sebelumnya telah ada cabang ilmu linguistik yang mengkaji bahasa, namun sebagian besar hanya memfokuskan perbandingan antara bahasa dan sifatnya spekulatif maupun komparatif.

Para Kaum Strukturalis ini adalah seperti bentukkan penyempurna dari bidang-bidang linguistik di era sebelumnya.

Cours de Linguistique Generale yang terbit sebagai hasil pemikiran Saussure tiga tahun setelah wafatnya, menyebutkan bahwasanya unsur terpenting dalam kajian bahasa adalah proses pembentukkan suatu struktur bahasa itu sendiri. Dari satuan yang terkecil hingga satuan yang terbesar, sampai terciptanya ujaran dan bentuk penggunaan.

Kajian bahasa tidak serta merta hanya terpaku pada hal-hal yang diluar bahasa itu sendiri. Seperti sejarah, perbandingan-persamaan, dan sebagainya bahasa itu.

Di dalam perkembangan ilmu linguistik, sejauh para ahli bahasa, menemukan bahwa pemikiran Saussure di dalam buku Cours de Linguistique Generale-nya, telah membuka pintu lebar pengetahuan atau konsep-konsep tentang bahasa yang lebih lengkap, objektif, serta terperinci.

Maka, dinobatkanlah Ferdinand de Saussure sebagai Bapak Linguistik Modern setelahnya, hingga sekarang banyak dari mahasiswa-mahasiswa ilmu kebahasaan yang turut andil mengkaji konsep-konsep serta pemikiran beliau.

Secara singkat dalam artikel ini penulis jabarkan apa saja konsep-konsep atau pemikiran-pemikiran baru tentang bahasa beliau yang terangkum dalam Cours de Linguistique-nya? Berikut ulasannya secara garis besar!

Pengertian Langue, Parole, dan Langage

Saussure, Guillaume, Hjelmslev (openedition.org)

Langue adalah sistem bahasanya. Di dalam setiap daerah ataupun negara, pasti memiliki sistem bahasa mereka sendiri seperti susunan kata, frasa, ataupun kalimat. Sistem baik lisan atau tulis. Contohnya, sistem bahasa Arab dengan sistem Bahasa Inggris, ataupun Perancis. Setiap wilayah mempunyai pedoman bahasa mereka sendiri.

Parole lebih kepada ujaran atau ciri khas dari setiap bunyi yang diciptakan atau penyebutan bahasanya. Setiap orang yang hidup atau tinggal di suatu wilayah, pastinya berbeda dengan ciri khas orang yang tinggal di wilayah lain. Contohnya, dialek orang Perancis berbeda dengan dialek orang Jepang. Orang Perancis lebih kental dengan dialek eropa yang lebih maskulin maupun feminin, sementara orang Jepang lebih ke dialek orang asia, yang condong punya dialek ciri khas mereka sendiri. Pastinya berbeda.

Langage adalah bahasanya itu sendiri. Bahasa yang dimaksud adalah bahasa sebagai media komunikasi manusia pada umumnya. Misalnya, manusia punya kemampuan untuk berkomunikasi sementara hewan tidak.

Penelitian Diakronis dan Sinkronis

Synchronic and Diachronic Dimensions of Social Practice | Semantic Scholar

Keduanya adalah perbedaan penelitian yang dapat dilakukan terhadap bahasa.

Penelitian Diakronis secara umum membahas tentang hubungan antar bahasa, sejarah, atau hubungan satu bahasa dengan bahasa lainnya. Misalnya, rumpun bahasa melayu sama dengan bahasa Indonesia. Pada dasarnya, penelitian diakronis dimaksudkan untuk mencari hubungan keterkaitan antara bahasa yang satu dengan bahasa lain yang dianggap serumpun atau yang memiliki kemiripan.

Penelitian Sinkronis atau penelitian yang lebih condong ke arah struktur kebahasaan. Penelitian inilah yang menjadi unsur penting dari objek kajian Saussure. Menurutnya, sudah saat para ahli bahasa itu mengkaji bahasa lewat struktur kebahasaannya. Baik secara gramtikal (susunan) atau leksikal (makna). Biasanya susunanyang paling terkecil dari ujaran ada fonem (bunyi), morfem (satuan terkecil dari kata), kata (satuan terkecil dari frasa dan klausa, dan kalimat (satuan terbesar kata, frasa, atau klausa) hingga seterusnya.

Tanda Signifian dan Signie

Fren270: Sémiologie (sfu.ca)

Signe (tanda): signifian (ujaran atau tanda bahasa) → signifie (konsep atau makna).

  • Signifian (penanda) adalah bentuk ujarannya, bisa berupa simbol maupun lisan.
  • Signifie (petanda) adalah bentuk makna atau konsep yang diujarkan (signifian).
Semiotic Triangle by Ogden dan Richards (1923)

Misalnya, kita melihat seekor sapi (refren atau acuan), lalu otak kita berespon di kepala dan mengatakan bahwa benda atau tanda (signe atau simbol) yang kita lihat mempunyai konsep sebagai seekor sapi yaitu ‘hewan berkaki empat yang biasa digunakan untuk berternak’ (signifie atau gagasan).

Hubungan Paradigmatis dan Sintagmatis

Illustration of the syntagmatic and pragmatic relations

Hubungan Sintagmatis (vertikal) adalah hubungan linear dari kiri ke kanan. Biasa muncul di dalam suatu ujaran. Berupa hubungan satuan frasa, klausa, ataupun kalimat. Dan, dalam pengujiannya dapat dilakukan dengan teknik mutasi (bisa berpindah-pindah tempat satu kata ke kata lain) dan menyebabkan pergeseran makna setelahnya.

Misalnya, dalam kalimat (dalam bahasa indonesia), ‘Bapak mudah sekali marah’. Kata ‘Bapak’ dapat kita pindah ke tempat ‘marah’. Jadi, ‘Mudah sekali marah, Bapak’. Nah, dari perpindahan linear itu dapat pula mengakibatkan pergeseran makna. Begitupun seterusnya. Semakin banyak perpindahan kata, semakin banyak terjadi pergeseran makna.

Hubungan Paradigmatis (horizontal) adalah hubungan garis ke bawah. Biasa berupa fungsi dari kalimat, seperti subjek, objek, predikat, ataupun keterangan.

Peran ‘Bapak’ dalam kalimat ‘Bapak mudah sekali marah’, dapat diubah menjadi ‘Adik’ atau ‘Doni’. Karena hubungan dalam kalimat itu masih ada pada satu fungsi saja yaitu berupa subjek. Ataupun bisa pula diubah ke fungsi yang lain.

Kesimpulan: Pada intinya, cabang ilmu bahasa modern lebih mengacu pada pengkajian struktur bahasa itu sendiri. Dari satuan terkecil hingga terbesar. Bahasa juga tidak bisa jauh dari peran sosial, psikologi, ataupun sejarah manuisa. Karena sifat bahasa itu berkembang, maka pasti setiap harinya ada saja bahasa yang berkembang yang mengikuti perkembangan manusianya.***

Baca juga: https://donnystwn.medium.com/1-apa-saja-mata-kuliah-bahasa-dan-sastra-f2b93f41cdd3

--

--