Literasi Perancis Abad Pertengahan

Donny Setiawan
4 min readNov 19, 2023

--

Foto oleh Carlos Torres via Unsplash

Abad Pertengahan di Perancis

Apa yang dimaksudkan dengan Abad Pertengahan adalah periode yang dimulai dari kejatuhan kekaisaran Romawi di bagian barat (476 M) sampai direbutnya Konstantinopel oleh Kesultanan Utsmaniyyah (1453 M).

Situasi sosial di Perancis saat itu terbagi menjadi dua kelas, yaitu kalangan bangsawan yang meliputi penguasa dan vassal (bawahan), dan kalangan rakyat yang meliputi borjuis dan kaum pekerja.

Terkadang para penguasa berusaha keras menarik para bangsawan, yang menjadi Vassal mereka, untuk masuk ke lingkungan istana agar mudah dikontrol. Sementara, para borjuis yang masih berada di kalangan rakyat dapat bergerak bebas di tengah masyarakat saat itu. Namun, berkat kuatnya pengaruh penguasa pada Abad Pertengahan, para borjuis tetap bekerja dibawah tangan istana.

Sebelum ditemukannya mesin cetak Gutenberg (1450 M), yang kemudian menyatakan masuk ke Perancis pada tahun 1470 M, buku-buku dibuat dengan cara ditulis tangan sehingga bila ada seseorang yang ingin menyalin buku harus menyewa juru tulis.

Pendidikan Perancis pada Abad Pertengahan

Berbicara mengenai literasi di Perancis tidak lepas pula dari perkembangan pendidikannya.

Pendidikan di Perancis sebelum Abad Pencerahan (Renaisans) memiliki sistem pendidikan ‘yang sangat sempit dan steril’. Maksud ‘sangat sempit dan steril’ adalah saat itu para mahasiswa masih dijejali pengetahun baku semata, tanpa dibekali cara berpikir kritis mengenai mengembangkan nalar mereka.

Berbeda ketika Perancis semasa pada Abad Pencerahan (Renaisans) yang memiliki sistem pendidikan yang mendorong para mahasiswa untuk bergerak aktif menggunakan kemampuan intelektual mereka yang menonjolkan nilai daya nalar dan budaya manusia (Humanisme), baik mengenai keanggunan moral, tata-krama, sopan santun, maupun kesenian dan pikiran kreatif. Hal ini tentu tak lepas dari pengaruh kesusastraan Yunani dan Romawi, yang saat itu sangat digempur menggantikan sistem pendidikan yang telah usang.

Pengaruh ‘Perang Salib’ terhadap Perancis pada Abad Pertengahan

Abad Pertengahan sangat identik dengan situasi politiknya. Adapun beberapa situasi politik yang sangat memengaruhi Perancis saat itu, yaitu Perang Salib (1095–1270) dan Perang Seratus Tahun (1337–1453).

Dari kedua peristiwa besar itu rupanya tanpa disadari telah membangun kesadaran nasional bangsa Perancis. Perang Salib adalah perang agama anatara Kristen dan Islam atau barat dan timur. Perang Seratus Tahun adalah perang antara Perancis dan Inggris.

Hal ini berpengaruh pula terhadap penggunaan bahasa Perancis sebagai bentuk kesadaran nasional bangsa Perancis. Setelah mula dari bahasa Roman yang dipakai secara resmi oleh Raja Hugo semasa pemerintahannya pada tahun 987 M.

Pengaruh lain ‘Perang Salib’ terhadap Perancis antara lain, seperti berkembangnya kegiatan intelektual di bidang teologi, filsafat, dan sastra.

Semasa tahun 1000-an, mulai lahir universitas-universitas pertama di Perancis, seperti yang sekarang dikenal Universitas Paris (1200 M), kemudian sebuah college atau Fakultas Teologi Sorbon oleh Robert de Sorbon.

Sastra Perancis pada Abad Pertengahan

Situasi kalangan sastrawan tidak pernah lepas dari pengaruh situasi sosial yang terjadi di Perancis. Kalangan bangsawan memiliki ciri sastra mereka sendiri, begitupun kalangan rakyat.

Sastra di Perancis pada Abad Pertengahan dapat dibagi dua, menjadi Sastra Aristokratik dan Sastra Borjuis.

Sastra Aristokratik berisi cerita kepahlawanan, kehalusan perilaku, keanggunan, cinta yang penuh tata krama, serta ketaatan beragama.

Sementara sastra borjuis berisi cerita yang satiris sekaligus lucu, realistis, serta ketaatan beragama.

Perkembangan Sastra di Perancis Selama Abad Pertengahan

  1. Chanson de Geste (Abad ke-11)

Merupakan karya sastra yang berkisah kepahlawanan yang dipenuhi oleh peperangan serta perkelahian melawan orang-orang yang tidak setia.

Karya ini dipakai dengan dinyanyikan melalui iringan Vielle — biola bersenar tiga baris. Pemain kerap berkeliling dari istana ke istana, lapangan ke lapangan, maupun pekan raya.

Geste sendiri maksudnya aksi atau tindakan.

Sifat karya ini adalah:

  • Berbentuk epos
  • Kisah kepahlawanan
  • Menjunjung kehormatan (honnouer)
  • Kesetiaan dalam hubungan Atasan — Bawahan atau antarkekasih
  • Ketaatan beragama dan bernegara (patriotisme)

Karya terkenal antara lain:

  • Chanson de Roland
  • Chanson de Guillaume
  • Pelerimage de Charlemagne

2. Literature Courtoise (Sastra Aristokratik)

Merupakan karya sastra yang mengisahkan sosok ideal (ksatria) yang ‘courtoise’ (bertata-krama), berani, dan bersedia berjuang demi wanita pujaannya.

Karya ini berupa puisi lirik yang dinyanyikan dan roman.

Sifat karya ini adalah:

  • Berkisah peristiwa yang luar biasa
  • Kemenangan yang gilang-gemilang
  • Bertokoh utama ksatria
  • Ada si pengecut dan si penghianat
  • Bertema ‘cinta’ dan ‘wanita’

Karya terkenal yaitu:

  • Erec
  • Cliges
  • Lancelot
  • Tristan dan Iseult (1170 M)
  • Aucassin dan Nicolette (1200 M)

Pengarang terkenal adalah:

  • Chretien de Troyes (1165–1190 M)

3. Roman de Renard (Sastra Borjuis)

Merupakan karya sastra yang cenderung berbentuk fabliaux atau dongeng hewan.

Karya ini berbentuk karangan narasi.

Sifat karya ini:

  • Satiris
  • ‘Nakal’
  • Realis
  • (Terkadang) berisi pesan moral
  • Fabliaux (dongeng hewan lucu atau dongeng hewan moral)

Karya terkenalnya:

  • Roman de Renard

4. La Litterature Didactive (Sastra Didaktik) Abad ke-14 hingga ke-15

Merupakan karya sastra yang ditulis untuk mengajarkan sesuatu kepada pembaca, baik moral maupun ilmiah. Karya ini biasanya meliputi segala batas kalangan.

Karya ini bisa berbentuk puisi maupun karangan naratif (prosa).

Sifat karya ini adalah:

  • Mengandung pesan moral
  • Mengandung nilai sosial dan filsafat
  • Cinta dan kasih
  • Patriotisme

Karya terkenal adalah:

  • Le Roman de la Rose

Pengarang terkenal adalah:

  • Guillaume de Lotis
  • Jean de Meung
  • Charles d’Orleans (1394–1465)
  • Francois Villon (1431–1463)

5. Penulisan Awal Sejarah Perancis

Pada abad ini pula penulisan sejarah Perancis mulai dilakukan. Pada masa sebelum Perang Salib banyak penulis yang hanya menulis tentang kehidupan dan kegiatan para penguasa yang terkenal, namun ketika masa Perang Salib karya tulis lebih beragam, khususnya tema tentang perjalanan ke dunia timur yang berisi kenangan atau laporan penulis yang seringkali masih bersifat subyektif.

Pengarang terkenal yaitu:

  • Villehardouin
  • Joinville
  • Froussart.***

Ida Sundari, H., dkk. (2020). Pengarang Prancis Sepanjang Masa Abad XV — XXI. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

--

--

Donny Setiawan

Penggemar Bahasa, Sastra, dan Seni. | Language and Art enthusiast.