Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan ‘Kata Kiasan’ dalam Karya Ilmiah
Latar belakang
Karya ilmiah ditulis dan disusun melibatkan berbagai tahapan yang sistematis. Dari situ, diharapkan dapat menghasilkan penelitian yang teruji dan bisa dimanfaatkan, baik oleh si peneliti maupun masyarakat luar instansinya.
Tujuan membuat karya ilmiah tak lain adalah sebagai bentuk sarana penyebar luasan hasil penelitian kepada kelompok yang lebih besar. Hal ini biasanya masih berhubungan dengan adanya kepentingan berbagai pihak.
Kaidah kebahasaan karya ilmiah biasanya menggunakan tata bahasa yang baku. Tujuannya supaya si pembaca dapat mengetahui hasil penelitian yang ditulis dengan lebih mudah.
Namun, kenapa karya ilmiah sebenarnya tidak sepenuhnya memenuhi syarat kebakuan bahasa. Penggunaan kata yang bermakna luas, seperti kiasan, kerap ditemukan dalam karya ilmiah.
Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa,…
Sebagai contoh, penggunaan kata ‘primadona’ merujuk pada makna yang luas.
Dikutip oleh penulis melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘primadona’ berarti:
- penyanyi wanita yang pertama atau utama dalam pertunjukan opera
- pelaku wanita terpenting (dalam pertunjukan sandiwara); sripanggung
- gadis (wanita) yang paling cantik, disukai, dikagumi, dsb., di lingkungannya
- yang paling utama, penting, dsb. (misalnya tentang barang dagangan:
Dahulu karet merupakan primadona daerah ini)
Jika uraikan, maka makna ‘primadona’ dalam penggalan kalimat di atas kurang lebih menjadi: ‘Kalimat dianggap sebagai yang paling utama, penting, serta yang sering diteliti dalam kajian bahasa’.
Satu bentuk kata kiasan yang ditulis di atas sudah menghasilkan empat makna (seperti yang diuraikan).
Masalah
Apakah penggunaan kata kiasan dalam karya ilmiah merupakan bentuk kesalahan? atau justru diperlukan untuk menyederhanakan suatu objek dalam karya ilmiah?
Kata kiasan sebetulnya digunakan dalam karya ilmiah. Hal ini bertujuan memperhalus ide-ide yang rumit (abstrak) supaya lebih sederhana untuk dibaca.
Seperti contoh di atas, kata primadona menyederhanakan konsep kalimat yang begitu pentingnya dalam kajian bahasa.
Berarti peneliti bisa menulis kata kiasan kapan saja dalam karya ilmiah?
Tidak juga.
Menurut berbagai sumber, rupanya ada konteks tertentu untuk bisa menggunakan kata kiasan dalam karya ilmiah.
Kapan waktu yang tepat menggunakan kata kiasan dalam karya ilmiah?
Waktu yang tepat untuk menggunakan kata kiasan dalam karya ilmiah adalah pada saat penulis menyusun kata pengantar.
Mengapa?
Merujuk definisi kata pengantar, yang berarti ungkapan pembuka peneliti sebelum hasil-hasil penelitiannya secara terperinci dan detil itu disampaikan.
Dalam kata pengantar, penulis diusahakan bisa menyampaikan ide-ide beserta hasil penelitian kepada pembaca.
Untuk mewujudkan tujuan itu, peneliti bisa menyederhanakan hal-hal yang sifatnya abstrak menjadi lebih ‘familiar’, atau ‘mudah ditangkap dan diingat’ oleh pembaca.
Akhir kata
Kiasan banyak digunakan dalam karya non-ilmiah, seperti sastra imajinatif.
Penulis fiksi biasanya menggunakan kiasan untuk memperkaya kosakata pembacanya maupun memperindah isi karangannya.
Baik penulis ilmiah maupun non-ilmiah, memiliki tujuan yang sama, yaitu ingin isi atau idenya disampaikan secara baik dan tepat kepada pembaca.[*]