Jordan Peterson: Bagaimana Berpikir Kritis
Anak muda bertanya: Bisakah Anda memberi kami sebuah nasehat supaya kami dapat menyampaikan opini, dan didengarkan dengan jelas, yang bukan hanya sekedar argumen kosong?
Jordan: Belajarlah menulis.(Orang-orang tertawa).
Saya serius mengenai hal ini.
Kenapa? Karena menulis itu menyederhanakan sebuah pemikiran dan itulah mengapa Anda harus menulis.
Tapi, pertama, Anda butuh dorongan. Anda butuh masalah, karena jika tidak ada masalah mengapa Anda menulis, bukan?
Jadi, sebuah saran yang tepat untuk pertanyaan Anda adalah tulislah sebuah esai.
Misalnya, hal-hal yang biasa Anda temui sebagai mahasiswa adalah menulis esai untuk tugas-tugas kelas Anda.
Pilih beberapa masalah sekitar Anda dan tulis mengenai masalah itu. Namun, satu catatan penting, jika tidak bijak memilih masalah, malah menyulitkan Anda menulis di awal.
Kembali lagi, itu bergantung pada Anda. Mungkin bisa dimulai dari masalah yang sering Anda alami, seperti hal yang masih berhubungan kehidupan Anda.
Sesuatu yang membuat Anda resah sehingga Anda mau tidak mau mencari jawaban terhadap masalah tersebut sampai Anda sibuk dan lupa waktu.
Jadi, sekali lagi Anda butuh sebuah masalah.
Tapi, bagaimana Anda dapat mematangkan sebuah masalah yang Anda temukan?
Membaca.
Membaca sangat membantu untuk mendukung menjelaskan masalah. Bacalah sebanyak yang Anda mampu.
Terbukalah terhadap masalah-masalah yang ada di dalam buku.
Baiklah, setelah Anda membaca, sekarang Anda sudah tahu mengenai beberapa hal dari buku-buku yang Anda baca, bahkan jika Anda masih belum matang terhadapnya setidaknya Anda telah membuka ruang hal baru dari bacaan Anda.
Nah, makanya Anda butuh membuat daftar dari setiap pokok masalah yang Anda temukan. Tapi, mungkin Anda akan merasa kesulitan dan berkata, "Baiklah, mungkin saya harus membuat semuanya lebih ringkas supaya enak dipahami."
Kemudian, hal yang juga patut diperhatikan dalam mengerjakan itu adalah memperhatikan diksi, frasa, bahkan paragraf supaya Anda dapat menjelaskan secara jelas mengenai kontradiksi hal-hal yang baru Anda temui itu.
Lalu, Anda butuh membuat tiap kalimat menjadi paragraf yang efektif, kemudian dari paragraf yang efektif menjadi sebuah argumen yang jelas.
Disaat Anda mengerjakan itu, dalam waktu yang bersamaan, Anda mengintegrasikan suara Anda dari tingkat yang abstrak menjadi hal yang jelas.
Anda berusaha menajamkan kemampuan Anda dan Anda menaruh sepenuhnya terhadap hal yang Anda pikirkan karena saat itu Anda sedang belajar untuk berpikir. Anda melakukannya dibantu dengan menulis.
Jadi, kesimpulannya, pilih masalah yang berpengaruh terhadap kehidupan Anda dan belajar untuk menuliskannya dengan sangat hati-hati.
Ingatlah, jika Anda menjadi penulis yang efektif ataupun seorang pembicara yang lihai, semua mengenai di atas itu sangatlah berperan penting dalam membentuk kepribadian yang berkompeten.
Apalagi jika Anda saat ini sedang menempuh pendidikan di bidang Humaniora. Bukankah itu yang seharusnya Anda kuasai? Mengajarkan Anda untuk berpikir dengan menulis?
Baiklah, mulai sekarang Anda harus mulai dengan banyak membaca, berpendapat, atau apapun itu.
Namun, terpenting dari semua itu adalah membaca dan menulis, SETIAP HARI. Lakukan beberapa jam setiap hari.
Tulis sesuatu yang menurut Anda penting dan cobalah untuk Anda temukan sesuatu yang dapat Anda petik dari masalah tersebut.
Dan, itulah sebuah kegiatan yang benar-benar nyata untuk hidup Anda jika Anda menerapkannya.
Lihatlah orang-orang yang sukses. Bagaimana mereka pandai dalam menyampaikan sesuatu dengan jelas.
Bayangkan, apabila Anda hidup dan sering berdampingan dengan tulisan Anda, betapa hebatnya Anda.
Itu merupakan sifat alami dari kemanusiaan. Jadilah makhluk yang berliterasi.
Terpenting bagi Anda, kegiatan membaca dan menulis adalah salah satu pencapaian akademis tertinggi karena apapun alasan Anda berada di sini (Universitas) adalah belajar untuk mencari suara asli Anda.
Seperti yang sudah dijelaskan, jika Anda menyusun sebuah argumen, baik tulisan maupun ungkapan, itu akan menjadi bagian dari diri Anda secara permanen. Anda membawanya ke mana-mana. Itu menjadikan bagian dari sebuah pemikiran Anda tentang bagaimana Anda memandang dunia dan sebuah pertimbangan tiap tindakan Anda setelahnya.
Itulah mengapa Anda harus menjadi makhluk yang berliterasi, supaya Anda dapat menyampaikan hal yang jelas.
Ketika Anda sudah mampu untuk berpendapat, berpikir, dan menulis, kemana pun Anda berada, ’mereka' yang akan membawa Anda ke puncak kemampuan Anda sebagai manusia.
Saya harap itu bisa diaplikasikan terhadap semua orang dan menjadi jalan yang baik, jadi itulah yang bisa saya sarankan. (Semua orang bertepuk tangan).***